1. Mengungkit-ungkit pemberian pada suami
Ada saatnya istri lebih kaya dari suami. Atau keluarga istri lebih berada dibanding keluarga suami. Sehingga pihak istri memberikan suatu hal pada sang suami. Pemberian yang ikhlas, pasti boleh-boleh saja. Bahkan juga adalah kebaikan serta menambah kasih sayang.
Tetapi bila istri suka mengungkit-ungkit pemberian, hal semacam ini adalah bentuk menyakiti hati suami. Merupakan bentuk kedurhakaan pada suami. Terkadang terdengar cerita, seseorang istri sampai menyampaikan pada suaminya, “Kamu ini dulunya tidak punya apa-apa, saat ini bisa berhasil lantaran dulu diberi modal sama Papa” atau “Harusnya kamu yang menafkahi saya dan anak-anak. Namun gajimu itu tidak cukup. Bila aku tidak kerja dan mensubsidi kamu, bagaimana keluarga kita bisa hidup. ” Na’udzubillah.
2. Banyak berkeluh kesah serta kurang bersyukur
Ada type istri yang suka berkeluh kesah serta kurang bersukur. Perkataan hamdalah jarang keluar dari lisannya, perkataan terima kasih pada suami juga jarang terdengar darinya.
Bila memperoleh nafkah dari suami ia tak mensyukurinya, namun senantiasa merasa kurang. Bila nafkah dari suami bertambah seiring bertambahnya pendapatan suami ia tidak juga bersukur tetapi justru memperbandingkan dengan teman atau tetangga.
3. Berlebihan dalam menuntut kesempurnaan
Ada saatnya seseorang wanita memikirkan bahwa kehidupan pernikahan cuma diisi hal-hal yang indah. Hari-hari penuh cinta, hari-hari penuh canda, hari-hari yang serba bahagia. Tidak pernah ada permasalahan, tidak pernah ada problematika, tidak pernah ada hal-hal yang menyedihkan, tidak pernah ada beberapa hal yang menyusahkan.
Begitu ia berumah tangga serta ternyata merasakan hal yang berbeda, ia memikirkan sudah salah pilih suami. Ada permasalahan yang datang, ada problem yang hadir, ia merasa hal semacam itu karena suaminya bukanlah suami yang tepat.
4. Tidak memperhatikan mertua
Ada saatnya seseorang istri hidup berbarengan dengan mertuanya dalam satu rumah. Pada keadaan demikian, ia betul-betul akan “diuji” bagaimana bersikap pada mertua. Sebab berbuat baik pada mertua adalah satu diantara bentuk bakti seseorang istri kepada suaminya.
Bila seseorang istri tidak hormat pada mertua, tidak memerhatikan perasaan mereka, bahkan juga meninggikan suara pada mereka, hal semacam itu termasuk juga bagian dari bentuk durhaka istri kepada suami.
Merasa ingin selekasnya berpisah dari mertua juga adalah sebentuk kekeliruan. Terlebih bila mendoakan keduanya segera meninggal. Sikap durhaka yang lebih tinggi yaitu bila istri berani menyakiti mertuanya, mencari kekeliruan mereka dan menjelek-jelekkan mereka agar suami mengusir mereka. Na’udzubillah.
5. Tidak mempercantik diri di hadapan suami
Tidak mempercantik diri di hadapan suami juga bisa menjadi bentuk kedurhakaan jika sebenarnya istri mampu melakukannya. Dan pada praktiknya, banyak istri yang bisa mempercantik diri dihadapan suami namun ia enggan melakukannya. Sedangkan bila keluar rumah untuk jalan-jalan berbarengan teman, shopping, arisan, kondangan serta sejenisnya, ia menggunakan banyak waktu untuk merias diri serta keluar rumah dalam keadaan cantik jelita. Lengkap dengan parfumnya. Padahal Rasulullah melarang kaum hawa mengenakan parfum saat keluar rumah.
Itulah Beberapa prilaku seorang istri yang durhaka kepada suami, dan masih banyak lagi prilaku-prilaku istri yang tanpa ia sadari sesungguhnya ia telah durhaka kepada suaminya,...... Bersambung......
Wallahu a’lam bish shawab,
Sumber:Webmuslimah.com