Sabtu, 13 Februari 2016

BANTU SHARE | BAGI PARA ISTRI " TOLONG HORMATILAH DAN BERSIKAP LEMBUTLAH TERHADAP SUAMI ANDA

Al-Qur’an melarang seseorang wanita bicara lembut dengan lelaki yang tidaklah mahramnya. Sebab, kelembutan serta keluguannya akan menggoda kelelakian orang itu, mengencangkan hasrat untuk mengejarnya, serta menarik perhatian kelompok lelaki untuk simpati serta berusaha tahu keelokannya, meskipun awal mulanya, dia tak mempunyai maksud apa-apa.

Waktu seseorang lelaki tahu satu daya tarik wanita, jadi wanita ideal akan berikanlah pada suaminya satu hal yang sekian diimpikan banyak lelaki, yaitu pengucapan yang manis serta lembut.

Dia dapat menangkap apabila keperempuanan serta kelembutannya dapat menarik simpatinya, tengah kata kasar bakal buat malapetaka lantaran perlakuan kasar seorang wanita dapat singkirkan kasih sayang, simpati, hasrat serta mengendurkan hasrat untuk berkaitan !nt!m.

Kasih sayang yang datang serta pergi, jalan hanya dalam hitungan detik yaitu bukti menyusutnya rasa cinta, saat telah masuk segi tidak ada keinginan berkaitan !nt!m lagi bermakna tak ada cinta meskipun.

Beberapa istri kerjakan kekeliruan waktu beranggapan jalinan yang baik dan perilaku lemah lembut cukup untuk menarik simpati suami.

Pemahaman seperti ini perlu diluruskan, mengingat ayat Al-Qur’an hanya begitu konsentrasi pada larangan berkata lembut, lantaran pengaruhnya sekian besar pada lelaki.

Ini yaitu dalil intinya berkata lembut. Bermakna seseorang istri dituntut bicara dengan lembut, tentukan pengucapan yang hangat, serta memelankan suara saat bicara dengan sedikit merajuk serta manja.

Sungguh Allah Ta’ala berfirman, “Dan katakanlah pada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka menyampaikan pengucapan yang tambah baik (benar). ” (QS. Al-Isra’ : 53). 

Terkadang seseorang istri bicara dengan sedikit manja serta merajuk pada suaminya, tetapi sang suami mengertinya lain.

Bahkan juga, dia mengartikan rajukan serta kemanjaan ini sebagai aksi keketusan yang menjengkelkan serta satu kesombongan, sampai yang terwujud yakni satu persoalan yang lantaran oleh satu hal yang sepele.

Kadang-kadang masalah itu semakin rumit saat sang istri tidak gemari dengan perlakuan suaminya yang berkesan tidak menghormati kebaikannya. Sebentar sang suami terasa tidak berbuat satu kekeliruan walau yang mengakibatkan sang istri berlaku ketus.

Hal sejenis ini bisa jalan lantaran lemahnya komunikasi serta kekeliruan mengartikan yang berkaitan dengan penyampaian perbincangan yang kurang baik.

Oleh karenanya, semua satu hal yang ada pada rumah tangga harus dibicarakan dengan baik serta saat yang pas. Sampai, dapat dapatkan jalan keluar yang pas juga.

Diambil dari tulisan Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Dawud dalam buku Hadiah Pernikahan. (Abu Syafiq/BersamaDakwah).

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner